Dalam artikel Babad Bali, Gamelan Beleganjur dijelaskan dapat dimainkan dalam tempo cepat atau sedang dan pelan.
Barungan ini ada kalanya dilengkapi dengan sebuah tawa-tawa. Sementara cengceng dimainkan secara kakilitan atau cecandatan, dengan pola ritme yang bervariasi dari pukulan besik atau negteg pukulan "telu" dan "nenem" di mana masing-masing terdiri dari pukulan polos (sejalan dengan mat), sangsih (disela-sela mat), dan sanglot (di antaranya). Sama hanya dengan cengceng, gilak dari reyong menjadi satu-satunya kelompok instrumen pembawa melodi baik cepat, sedang maupun lambat.
Perkembangan beleganjur menurut kutipan dari Lomba Beleganjur se-Bali, Rangkaian Festival Seni Budaya Badung, perkembangannya begitu pesat di Bali yang merupakan satu diantara musik pukul gamelan tradisional Bali yang banyak peminatnya menjadi salah satu primadona Festival Seni Budaya ke-5 Kabupaten Badung.
0 comments:
Post a Comment